Lingling Fruit, Lingling Fruit Bar Malang, Lingling Fruit House Malang

 Lingling Fruit Bar Malang, Lingling Fruit Bar Jogja, Lingling Fruit Bar Franchise, Lingling Fruit, Komunitas Kuliner Malang, Kuliner Malang Delivery, Malang Kuliner Halal, Bisnis Cafe di Malang, Bisnis Cafe di Bandung, Bisnis Kuliner di Jakarta

                         

 "Asal Usul Nyemil Sehat ala Lingling Fruit Bar Malang"

Hallo kali ini kita bahas tentang minuman segar zek azek hahah. Bahasan kali ini kebetulan direview oleh teman ogut yaitu Adellia Puspita Rani. Chek it out-à

Kali ini saya akan mengulas sedikit tentang asal usul juaranya kuliner sop buah di Kota Malang, tadaa.. ialah Lingling Fruit Bar. Bagi kalian yang doyan buah-buahan, disinilah tempat yang cocok untuk nongki-nongki cantik sembari nyemil sehat bersama orang-orang tersayang. Sesuai dengan slogan dari Lingling Fruit Bar tersendiri, “Nyemil your drinks and be healthier than the other.”. Nyemil yang enggak bikin gembul dan justru akan membuat kita menjadi lebih sehat.

Lingling Fruit Bar sudah ada sejak tahun 2012, lho! Pada saat itu, 
Lingling Fruit Bar merupakan café dengan konsep Taman dan Bar pertama di Kota Malang. Ide kreatif ini muncul dari seorang wanita muda 28 tahun bernama Vevi, yang saat ini sedang hamil 4,5 bulan (semoga nanti lancar persalinannya ya, bu^^). Usut punya usut, ternyata awal mula Lingling Fruit Bar dibangun dalam rangka memenuhi TA (Tugas Akhir) dari lembaga pendidikan Young Entepreneur Academy (YEA) di Kota Bandung. Wah, benarkah?

Saat Ibu Vevi berusia 18 tahun, beliau menimba ilmu perkuliahan di Unversitas NegeriMalang (UM) dalam bidang Pendidikan Fisika. Setelah 4 tahun berlalu, Ibu Vevi berpikir panjang mengenai cakupan pekerjaan profesi yang menurut beliau masih kurang diminati. Nah, dengan semangat menggebu beliau memutuskan untuk mengikuti kursus di lembaga pendidikan YEA Kota Bandung selama 8 bulan. Berbeda dengan sistem akhir pendidikan pada umumnya, YEA tidak mengadakan yang namanya wisuda untuk suatu kelulusan, namun para murid-muridnya harus melaksanakan Tugas Akhir yaitu membuat suatu usaha atau produk, dengan syarat wajib kelulusan: omset dari usaha tsb harus mencapai minimal 5 juta rupiah per bulannya. Lha tapi kenapa Ibu Vevi memilih sop buah, ya? Bukannya ‘mbati’nya hanya sedikit?

Pada tahun 2012, café-café trendi belum merajai Kota Malang seperti saat ini. Kala itu café di Kota Malang hanya didominasi oleh menu kopi saja. Belum lagi, pada saat itu untuk mencari minuman segar macam sop buah hanya ada di pinggir jalan dan selalu berkuah sirup yang tak jarang kurang higenis. Hal ini mendorong Ibu Vevi yang awal mulanya hanya ingin berjualan jus saja, menjadi ingin menciptakan sop buah berkuah jus segar (no sirup) dengan pilihan varian buah yang berkualitas dan higenis. Varian buah-buahan terdiri dari 8 macam buah, yaitu buah naga, anggur, apel, kiwi, melon, pear, semangka, strawberry. Kemudian dituangkannyalah ide tsb sebagai bahan Tugas Akhir YEA Bandung. Modal awal yang dibutuhkan Ibu Vevi untuk membangun usaha sop buah sebesar 35 juta rupiah yang sudah mencakup sewa ruko serta alat bahan pembuatan, 10 juta dari modal tsb beliau dapatkan dari hasil membujuk-bujuk orang tua, serta 25 jutanya lagi didapat dari investor yang menyetujui hasil presentasi usahanya. Kya kya, patut dicontoh ini euy~

Setelah Lingling Fruit Bar berhasil mendapat respon positif dari para konsumen, café ini semakin berkembang dan hingga saat ini mampu bersaing diantara jajaran café gaul Kota Malang. Tak tanggung-tanggung, kini Lingling Fruit Bar mampu menjual 5.000 s.d 7.000 porsi sop buah setiap bulannya. Media pemasarannya juga sudah mengikuti tren dengan menggunakan social media Twitter dan Instagram. Jika kalian berkunjung kesini, kalian akan melihat pajangan ciri khas rumput sintetis yang dibingkai di dinding café. Aduhai, akan semakin menghidupkan suasana garden-nya. Namun uniknya, pajangan rumput itu dulunya merupakan dekorasi lantai yang akan menimbulkan sensasi “nyess~” ketika pertama kali menginjaknya di dekat pintu masuk, namun karena biaya perawatan yang besar serta mudah kotor (apalagi jika musim hujan sering diinjak-injak bercampur becek :-(), rumput tsb disulap menjadi pajangan dinding yang tak kalah oke.

Varian menu di Lingling Fruit Bar beraneka ragam, mulai dari sop buah hingga snack ringan. Coba tengok saja di Google, tatanan buah-buahan yang apik nan cantik menggoda iman untuk gagal mencegah keringnya kantong dompet. Setelah hampir 3 tahun berhasil memuaskan para konsumen dengan dessert sop buahnya, sebagai rasa terima kasih Lingling Fruit Bar meluncurkan menu variasi makanan berat (nasi) yang tak kalah lezatnya. Menu nasi favorit Chicken Pop mampu menandingi best seller dari menu sop buah, Snowy Special yang berkuah jus leci. Harganya pun berkisar antara 7.000 s.d 25.000 rupiah, masih cocok untuk kalangan pelajar dan mahasiswa. Bagi kalian yang meragukan kualitas buah di Lingling Fruit Bar, tenang saja karena buah-buahan segar dipasok dari perkebunan supplier terpercaya Ibu Vevi. Namun tidak semua sop buah berkuah dari jus buah, sebut saja satu menu yang kuahnya rasa bubble gum atau permen karet, piye cara bikinnya, ya? Ternyata rasa bubble gum didapat dari racikan baking powder spesial. Sungguh kreatif pemirsa^^

Lingling Fruit Bar memiliki layanan complain sebagai unjuk profesionalitasnya. Pelanggan berhak meminta ganti atas kesalahan pemberian produk atau perhitungan pembayaran, serta jika ada layanan waitress atau kasir yang kurang memuaskan. Jika nota tidak ada cap atau label resmi Lingling Fruit Bar, maka pelanggan juga berhak mengklaim 100.000 rupiah kepada kasir. Tidak hanya profesionalitas dalam hal layanan complain, sistem pengeratan silaturahmi karyawan juga diadakan satu tahun sekali dengan melakukan acara outbond atau rekreasi ke luar kota bareng bersama owner utama Lingling Fruit Bar, Ibu Vevi. Asik, bisa semakin betah dan semangat bekerja^^

Bisa Klik ini juga gengz--->ArrowsBeyond "Chiicken From Alaska With Love.", "Wise_Coffee."